Gowa
- Mahasiswa Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) kelas 7AK1 secara resmi
menyerahkan sebuah karya monumental berupa buku transliterasi dan terjemahan
naskah klasik "Verzameling van Inlandsche Wetten" kepada
program studi. Karya yang mengalihaksarakan dan menerjemahkan Kumpulan Hukum
Adat Perkara 1-98 ini merupakan aplikasi mata kuliah Kajian Naskah Klasik di
bawah bimbingan dosen Ibu Mastanning, S.Hum., M.Hum.
Naskah
"Verzameling van Inlandsche Wetten" adalah kompilasi hukum
adat pribumi yang disusun pada masa kolonial Belanda. Ditulis dalam aksara
Lontara dan bahasa Melayu-Belanda, naskah ini merupakan sumber primer yang
merekam dinamika sosial dan hukum masyarakat Sulawesi Selatan di masa lampau.
Selama ini, kandungannya sulit diakses kecuali oleh para ahli filologi. Melalui
proyek yang berjalan selama satu semester penuh ini, para mahasiswa berhasil
menjembatani kesenjangan tersebut, membuat khazanah intelektual ini terbuka
untuk kajian yang lebih luas.
Proses
pengerjaannya menuntut ketekunan tinggi. Para mahasiswa berhadapan langsung
dengan kompleksitas aksara Lontara kuno dan istilah-istilah hukum usang. Ini
bukan sekadar tugas, melainkan upaya menghidupkan kembali suara leluhur dan
memahami kearifan lokal yang tertuang dalam setiap pasal hukum adat. Ini adalah contoh nyata implementasi tri dharma
perguruan tinggi, di mana proses belajar di kelas menghasilkan karya penelitian
yang bermanfaat bagi masyarakat. Karya ini akan menjadi referensi primer yang sangat
berharga bagi mahasiswa dan peneliti.
Ibu
Mastanning, S.Hum., M.Hum., selaku pembimbing, mengungkapkan rasa bangga
melihat hasil kerja keras mahasiswanya. 7AK1 telah membuktikan bahwa mahasiswa
mampu menjadi agen pelestari sejarah. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi
langsung terjun sebagai filolog muda, bekerja dengan data primer, dan
menghasilkan karya nyata yang bermanfaat. Beliau berharap langkah ini dapat
memantik minat generasi muda lainnya untuk menggeluti dunia filologi dan
manuskrip kuno Nusantara yang kaya akan kearifan lokal. Dengan diserahkannya
karya ini, Prodi Sejarah Peradaban Islam UIN Alauddin kini memiliki tambahan
koleksi sumber sejarah primer yang tak ternilai harganya. Lebih dari sekadar
pemenuhan tugas akhir, buku ini menjadi monumen akademik bagi mahasiswa 7AK1
dan sebuah warisan intelektual yang akan terus mengalirkan inspirasi dan
pengetahuan bagi generasi sejarawan berikutnya.